Puisi Zen KR. Halil*
Adam
Kau yang sulung
Terlahir sebagai renung
Tuhan, tanah dan kun
Mengabadi dalam sejarah negeri nun.
Terkadang, khawatir aku
Rindumu membentang di hatiku
Menyusuri ruas batas semesta
Tak letih memburu asmara Hawa.
Dari apakah hatimu tercipta
Ketabahanmu lebih keras tinimbang batu dan baja.
Hingga, kau yang sulung
Abadi sebagai renung
Tuhan, tanah dan kun
Kekal melebihi apapun.
2020
Nuh
Buatkanlah satu perahu lagi untukku
Akan kuarungi dunia yang gaduh.
Di semsetaku, kini airmata membanjir
Entah berapa Kan’an lagi bakal terlahir?
2020
Ibrahim
Sebelum Ia kau temukan
Matahari, bulan, dan bintangpun kau tuhankan
Ia tak henti kau cari
Bahkan hingga semesta dan segala isi.
“Tuhanku pasti Mahasegala
Abraha dan patungnya bukanlah apa-apa.”
Dengan hati pasrah, jiwa gagah
Patung-patung Abraha kau belah
Kaupun hendak dihukum mati
Dibakar dalam kobar api.
Ia menjumpaimu
Nyala dan bara menjelma gigil ke tubuhmu.
Aku pun paham
Bahwa Tuhan benar-benar tak pernah terpejam.
2020
Yusuf
Sebelum kau ada
Kukira tiada lebih indah dari purnama
Namun keyakinan itu
Seketika remuk di matamu.
Zulaikha tergila-gila
Tiba-tiba saja.
Lelaki selain kau seperti
Hanya seekor babi.
“Ayah, semalam bermimpi aku
Sebelas matahari, bulan dan bintang sujud padaku.”
Dan benar, akhirnya kau merajai
Ketampanan seluruh lelaki.
2020
Muhammad
Ya nabi salam alaika, Ya rasul salam alaika
Ya habib salam alaika, Salawatullah alaika.
Wahai, selain engkau siapakah
Yang mampu membuat itu bulan terbelah?
Tak akan pernah ada
Tak akan pernah ada
Tiadalah menempel debu ke dalam
Hatimu yang sesuci zamzam
Engkau terlahir
Semsesta berzikir.
Selain engkau siapakah
Yang dalam semalam mampu menembus lagit tujuh?
Tiada mungkin bisa
Tiada mungkin bisa
Engkaulah matahari, engkaulah purnama
Kau cahaya di atas cahaya[1]
Maka bagaimana aku tidak mencintaimu
Semsetaku utuh dari nur mu.
Selain engkau siapakah
Yang dari jemarinya mengalir air yang entah,
Yang berpayung awan
Kemanapun berjalan,
Yang membuat menangis kerikil dan pohonan
Karena takut ditinggalkan?
Siapakah selain engkau yang berjiwa Qur’an
Yang berdada Tuhan?
Tak akan pernah ada
Tak akan pernah ada
Betapa ketika engkau tiada
Dunia kehilangan jiwa.
Wahai, kekasih umat seluruh
Deras rinduku mengalir kepadamu
Mari datanglah kau selalu
Berlabuh ke dalam mimpi-mimpiku.
2020
[1] Disarikan dari kitab shalawat maulidu Ad- diba’iv
Leave a Reply