Oleh Mohammad Cholis
_adakala kegelapan meraung keagungan
maka merantau di negeri tuhan adalah sebuah pilihan_
Kungkungan sunyi membuat aku terbuang, tapi tidak di buang
Dari jendela lebam, isak mata mengeja sisa puing-puing kejadian
Waktu berayun lunglai ikrarkan selaksa kerinduan anak jalang
Hanya hilir samudera keilmuan tak membuatku rentan
Kadang derak tanah bicara tentang bulan yang patah sebelum terang
Bunga-bunga teratai tertawa liar mengurai muasal pencitraan
Aku tak peduli seberapa tahun lesap belia menjamuh perjuangan
Sebab saut gema tuhan lebih menawan dari permata tuan
Sebelum larut semaput mengakar kembang semburat cakap
Kerap kali angin menjerit mahkota malam paling munajat
Lalu gigil tunjukkan kaki menuju ruang sekantong harap
Di sini aku belajar merakit sekawanan cahaya yang hampir tenggelam
Agar suram akan jelah, akan lorong menuju pulang
Dan mencegah aku untuk menjadi binatang
Annuqayah, 2019